Pekanbaru, 21 Januari 2025 – Dalam era digital yang semakin berkembang, pemanfaatan teknologi oleh siswa tidak hanya membawa dampak positif dalam pembelajaran, tetapi juga menghadirkan berbagai tantangan. Penggunaan perangkat digital yang berlebihan dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mental, produktivitas, serta interaksi sosial siswa. Untuk mengatasi permasalahan ini, dosen-dosen dari Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) Universitas Lancang Kuning (UNILAK) mengadakan program “Pelatihan dan Edukasi Kesadaran Digital di Lingkungan SMA Negeri 6 Pekanbaru”, yang bertujuan meningkatkan pemahaman siswa mengenai digital wellbeing dan cara menggunakan teknologi secara lebih bijak.
Kegiatan ini dipimpin oleh tiga dosen Fasilkom yang memiliki keahlian dalam bidang teknologi dan sistem informasi, yaitu Ibu Mariza Devega, S.T., M.Kom., MTA, Ibu Dr. Yuhelmi, M.Kom., MTA, dan Ibu Rebecca La Volla Nyoto, S.Kom., M.T.I. Ketiga dosen ini memiliki latar belakang keilmuan yang kuat dalam pemanfaatan teknologi serta kesejahteraan digital (digital wellbeing), sehingga mampu memberikan wawasan yang mendalam kepada para siswa.
Tantangan Digital bagi Siswa
Dalam era digital yang berkembang pesat, penggunaan perangkat teknologi oleh siswa tidak hanya membawa manfaat tetapi juga tantangan. Masalah seperti kecanduan media digital, penggunaan berlebihan media sosial, serta kesulitan mengatur keseimbangan antara dunia nyata dan dunia digital menjadi isu utama yang dihadapi siswa SMA Negeri 6 Pekanbaru. Oleh karena itu, pelatihan ini dirancang untuk membekali mereka dengan keterampilan dalam mengelola penggunaan teknologi agar tetap produktif tanpa mengorbankan kesehatan mental dan sosial.
Rangkaian Kegiatan Pelatihan
Kegiatan yang berlangsung selama dua jam ini terdiri dari empat tahap utama:
- Pembukaan dan Pengantar – Pengenalan konsep digital wellbeing dan dampaknya terhadap kehidupan siswa.
- Pemberian Materi – Penjelasan mengenai risiko penggunaan teknologi berlebihan serta strategi mengelola waktu penggunaan perangkat digital.
- Sesi Praktik – Siswa diperkenalkan dengan fitur Digital Wellbeing di smartphone mereka dan dipandu untuk mengatur batasan penggunaan aplikasi.
- Evaluasi dan Diskusi – Refleksi siswa mengenai kebiasaan digital mereka sebelum dan sesudah pelatihan serta penerapan solusi yang diberikan.
Hasil dan Dampak Pelatihan
Sebagai bentuk evaluasi, dilakukan kuisioner sebelum dan setelah pelatihan untuk mengukur efektivitas kegiatan ini. Hasil menunjukkan peningkatan pemahaman siswa hingga 51%, dengan sebagian besar peserta lebih sadar akan pentingnya mengatur waktu dalam penggunaan teknologi. Banyak siswa yang awalnya tidak mengetahui fitur Digital Wellbeing kini mampu menggunakannya untuk mengontrol kebiasaan digital mereka.
“Saya baru tahu kalau ada fitur yang bisa membantu mengatur waktu main gadget. Sekarang saya lebih sadar kapan harus berhenti,” ujar salah satu peserta.
Harapan dan Rekomendasi
Melihat dampak positif yang dihasilkan, tim pelaksana merekomendasikan agar pelatihan semacam ini dilakukan secara berkala. Selain itu, keterlibatan orang tua dalam mendukung kesejahteraan digital siswa juga menjadi faktor penting yang diharapkan dapat diterapkan ke depannya. Dengan adanya edukasi yang terus-menerus, diharapkan siswa dapat mengembangkan kebiasaan digital yang lebih sehat dan seimbang.